Selasa, 26 Desember 2023

Tahun Pertama Tahun Penentu: Seni Mengelola Waktu, Stress, dan Ekspetasi di Tahun Pertama Perkuliahan

Tahun Pertama, Tahun Penentu


sumber: pexels.com

Tahun pertama di lingkungan perguruan tinggi merupakan tahapan yang krusial bagi mahasiswa baru. Hal ini sering kali dianggap sebagai periode penentu yang akan membentuk dasar kesuksesan di masa depan. Oleh karena itu, dalam menghadapi tahun pertama ini, ada tiga faktor yang harus dikelola dengan baik oleh mahasiswa baru. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi seni dalam mengelola tiga faktor kunci yang seringkali menjadi tantangan utama bagi mahasiswa baru: waktu, stres, dan ekspetasi.

Mengelola Waktu

sumber: freepik.com

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa pengelolaan waktu bukan sekadar tentang membuat jadwal yang padat, tetapi lebih tentang efisiensi. Beberapa mahasiswa terkadang merasa dikejar-kejar oleh waktu. Hal ini disebabkan karena mereka tidak menerapkan tata kelola waktu harian dengan baik. Sehingga, antara aktivitas satu dengan yang lainnya akan bertabrakan. Hal seperti itu tentu tidak ingin kita harapkan terjadi secara terus menerus.

Dalam hal ini, penting bagi mahasiswa untuk membuat jadwal harian, diluar kegiatan wajib dan tanggung jawab, seperti kewajiban mengikuti perkuliahan dan tanggungjawab di organisasi atau komunitas. Dengan jadwal harian, mahasiswa dapat mengatur waktu yang baik, antara aktivitas yang satu dengan yang lainnya. Dan jangan lupakan waktu untuk beristirahat dan bermain, untuk melepaskan penat dari segala aktivitas di hari itu.

Menangani Stress

sumber: pexels.com

Tahun pertama kuliah bisa menjadi masa yang penuh tekanan, baik dari tugas akademis, tuntutan keluarga dan sosial, organisasi, dan sebagainya. Berada di lingkungan yang baru tentu akan melahirkan tantangan-tantangan baru yang tidak diketahui sebelumnya. Tantangan baru tersebut akan memunculkan stress baru pula.

Hal ini bisa disebabkan karena kita masih berada di fase adaptasi. Sehingga, mengatasi stress semacam ini dapat kita tangani dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat menghilangankan stress, seperti berolahraga, mengobrol dengan teman, atau mencari makanan favorit untuk disantap. Dan hal terpenting lainnya yang tidak boleh terlewatkan adalah selalu berusaha untuk berpikir positif. Coba fokus pada hal-hal yang dapat teman-teman kendalikan dan temukan solusinya, daripada terlalu banyak khawatir.

Mengelola Ekspetasi

sumber: Pemimpin.ID

Ketika memasuki lingkungan baru, sering kali mahasiswa baru memiliki ekspetasi yang terlalu tinggi, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Memiliki ekspektasi yang realistis adalah kunci untuk mengelola harapan dan mempertahankan keseimbangan yang sehat dalam perjalanan tahun pertama ini.

Hal ini bisa teman-teman mahasiswa mulaikan dengan mencoba menyadari keterbatasan dan kekuatan diri sendiri. Serta mencoba mengerti bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Sehingga, teman-teman tidak perlu terlalu berlarut hingga membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Teman-teman juga harus tetap fokus pada proses. Alihkan fokus dari hasil akhir ke proses belajar. Jangan hanya terpaku pada pencapaian akhir, tetapi hargai setiap langkah yang diambil dalam tahun pertama ini. Perhatikan perkembangan pribadi teman-teman sendiri daripada hanya memperhatikan nilai atau hasil akhir. Proses pembelajaran dalam satu tahun ini adalah bagian integral dari pertumbuhan diri teman-teman.

Tahun pertama di perguruan tinggi merupakan periode yang membentuk landasan bagi kesuksesan di masa depan dan memang tidak selalu berjalan mulus. Dengan menguasai seni dalam mengelola waktu, menangani stres dengan efektif, dan mengelola ekspektasi, mahasiswa baru dapat mempersiapkan diri mereka dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan yang ada. Dengan demikian, mereka dapat melewati tahun pertama dengan sukses dan penuh pembelajaran.

 

“Kesuksesan bukanlah tentang menghindari kesalahan, tetapi bagaimana kita belajar darinya dan terus maju ke depan.”

 


Merasa Kuliah Hilang Arah? Cara Menerapkan Rencana Studi yang Terarah!

sumber: pexels.com

Memaksimalkan Pengalaman Kuliah

Memasuki awal dunia perkuliahan, beberapa mahasiswa biasanya lebih banyak berfokus pada pelajaran-pelajaran mata kuliah. Namun, seiring dengan semakin banyaknya tujuan yang ingin dicapai di masa depan. Kita mulai memikirkan langkah-langkah menggapai tujuan tersebut. Semakin kompleks tujuan yang ingin dicapai, semakin banyak rencana-rencana yang diciptakan. Terkadang, hal tersebut membuat mahasiswa menjadi bingung, bagaimana memulainya? dan bagaimana menjalaninya?

Memahami Prioritas dan Tujuan Pribadi

sumber: pexels.com

Langkah pertama dalam menyusun rencana studi yang efektif adalah dengan memahami prioritas dan tujuan pribadi. Setiap mahasiswa memiliki impian, minat, dan tujuan yang berbeda. Menetapkan prioritas ini akan membantu mahasiswa dalam memilih aktivitas apa yang relevan dalam menggapai tujuan tersebut.

Misalnya, saya adalah seorang mahasiswa teknik mesin. Dan saya mempunyai tujuan untuk berkarir menjadi seorang underwater welder. Maka, saya bisa memilih aktivitas seperti apa yang cocok dalam menggapai karir tersebut. Contohnya seperti mendalami ilmu pengelasan dan sering melakukan praktek mengenai pengelasan.

Membuat Jadwal yang Terencana dan Fleksibel

sumber: pexels.com

Rencana studi yang baik membutuhkan jadwal yang terencana namun tetap fleksibel. Dalam membuat jadwal ini, teman-teman bisa memulainya dengan menetapkan kegiatan-kegiatan wajib atau kegiatan yang memang itu adalah tanggungjawab teman-teman. Contohnya kewajiban untuk berkuliah dan tanggung jawab dalam organisasi.

Fokus di perkuliahan tetap menjadi yang utama, namun jangan lupakan waktu untuk aktivitas-aktivitas yang dapat membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Teman-teman bisa menyisipkan waktu kosong diluar agenda wajib dan tanggungjawab, untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.

Berusaha dan Konsisten

sumber: freepik.com

Jadwal yang telah tersusun rapi tidak akan berguna jika tidak ada pergerakan atau usaha untuk memulainya. Meskipun pasti akan selalu ada distraksi-distraksi yang muncul secara tiba-tiba, yang membuat agenda yang telah dibuat menjadi kacau. Teman-teman harus tetap konsisten dan mulai berbenah lagi.

Agenda yang baik bukan agenda dengan banyak kegiatan. Lebih baik minim aktivitas namun terlaksana, daripada banyak aktivitas namun setengah-setengah. Mulai dari progress-progress kecil, dan terus tingkatkan, hingga tujuan-tujuan kita dapat tercapai.

Dengan menyusun rencana studi yang terarah, setiap langkah yang diambil oleh mahasiswa menjadi bagian dari perjalanan menuju pertumbuhan, penemuan diri, dan pencapaian tujuan hidup. Semoga setiap usaha yang dilakukan dalam rencana studi membawa mahasiswa lebih dekat pada kesuksesan dan kepuasan pribadi.



Hidup itu harus ada progress. Apa yang dicapai hari ini jangan lagi dicapai esok hari. Apa yang dikoreksi hari ini jangan diulangi lagi di esok hari. Jangan berputar pada lingkaran yang sama”.

 

 

Senin, 25 Desember 2023

Memaksimalkan Masa Kuliah dengan Menjadi Mahasiswa di Luar Kelas

Kuliah di Luar Kelas

sumber: pexels.com

Jika selama ini kita berpikir bahwa menjadi mahasiswa berarti hanya belajar di dalam kelas saja. Mungkin, kita perlu mengubah mindset tersebut. Menjadi seorang mahasiswa memberikan kita kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri, menembus dinding-dinding ruang kelas.

Masa kuliah tidak hanya sebatas ruang kelas dengan tumpukan buku pelajaran, atau ditambah buku-buku self development? Masa kuliah lebih dari itu. Menjadi mahasiswa diluar kelas akan memberikan kita kesempatan yang luar biasa untuk dapat memperluas wawasan, mengasah keterampilan, dan meresapi berbagai pengalaman berharga yang tidak kita temukan di ruang kelas.

Organisasi

sumber: pexels.com

Salah satu aktivitas di luar kelas yang cukup banyak diminati oleh mahasiswa adalah berorganisasi. Kita akan dengan mudah menemukan organisasi-organisasi diperkuliahan. Dari organisasi internal kampus, hingga ke organisasi eskternal kampus. Mulai setingkat program studi sampai ke tingkat universitas.

Organisasi yang ada di perkuliahan pun bermacam-macam tujuannya. Ada yang bertujuan untuk mengembangkan soft skill, hard skill, atau keduanya. Sehingga, sebelum memasuki suatu organisasi, teman-teman ada baiknya mengetahui juga seluk beluk dari organisasi tersebut. Hal tersebut bisa teman-teman lakukan untuk mencegah teman-teman merasa salah masuk organisasi dan merasa waktu terbuang sia-sia.

Aktivitas diluar kelas seperti organisasi ini, dapat menjadi ladang untuk mengembangkan kepemimpinan, kerjasama tim, dan keterampilan interpersonal. Bergabung dalam organisasi yang sesuai dengna minat atau bidang studi juga dapat menjadi salah satu jalan membangun jaringan yang luas dan memperdalam pengetahuan dalam bidang tertentu.

Magang dan Pengalaman Kerja

sumber: pexels.com

Magang atau pekerjaan paruh waktu di samping kuliah adalah jendela menuju dunia nyata. Sebab dalam kegiatan magang maupun pekerjaan part-time, kita akan secara langsung menjalani proses yang ada di dunia kerja. Sehingga, baik magang ataupun part-time, keduanya sama-sama memberikan pengalaman dunia kerja yang sangat berharga.

Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk menerapkan teori yang telah kita pelajari dikelas ke dalam praktek yang sebenarmya. Meskipun, beberapa mahasiswa memilih kegiatan magang atau part-time diluar bidang keilmuan mereka, hal tersebut tidak menutup kemungkinan, teman-teman tetap mendapatkan pengalaman yang luar biasa dalam dunia kerja. Seperti bagaimana bekerjasama dalam dunia kerja, bagaimana bersikap terhadap rekan kerja, dan masih banyak lagi tentunya.

Volunteer dan Kegiatan Sosial

sumber: pexels.com

Kegiatan di luar kelas lainnya yang tidak kalah menarik adalah volunteer. Kegiatan pengabdian masyarakat atau suatu event ini telah banyak diminati oleh mahasiswa-mahasiswa di jaman sekarang. Banyaknya tersedia kegiatan-kegiatan seperti ini di sosial media menjadi salah satu kunci kegiatan ini mulai banyak diminati.

Mulai dari volunteer dalam rangka pengabdian di masyarakat desa 3T, hingga menjadi volunteer dalam event-event yang diselenggarakan pihak-pihak tertentu, misalnya menjadi volunteer dalam acara festival musik.

Mengabdikan waktu untuk kegiatan amal atau sosial menjadi cara yang luar biasa untuk mengembangkan empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Menjadi bagian dari upaya komunitas juga dapat mengasah keterampilan organisasi, kepemimpinan, dan menghadapi tantangan sosial yang nyata.

Belajar Mandiri dan Project Pribadi

sumber: pexels.com

Jika teman-teman adalah tipe orang yang introvert atau tidak terlalu suka bersosialisasi dalam waktu yang lama, kegiatan ini dapat menjadi salah satu jawaban agar masa kuliah teman-teman tetap produktif.

Jauh dari kelas, belajar mandiri menjadi kunci untuk menggali lebih dalam di bidang yang diminati. Proyek pribadi, penelitian independen, atau kursus daring adalah cara-cara untuk memperdalam pemahaman dan mengeksplorasi minat pribadi.

Dengan menjadi mahasiswa di luar kelas, kita tidak hanya menjalani masa kuliah, tetapi juga mengalami perjalanan pembelajaran yang tak terbatas. Semoga setiap langkah di luar ruang kelas membawa kita lebih dekat pada versi terbaik dari diri kita sendiri.



“Tinggalkanlah kesenangan hidup yang menghalangi pencapaian kecermelangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan”

                                                                  Mia Claudia Malik