Rabu, 01 November 2023

Investasi Waktu Mahasiswa: Fokus Organisasi atau Mengembangkan Hard Skill?

 

 sumber: pixabay.com


Menjadi mahasiswa merupakan sebuah kesempatan yang dimimpikan oleh banyak orang. Namun, dalam menjalani kesempatan menjadi mahasiswa, sering kali mereka dihadapkan pada dilema yang sulit dalam mengelola waktu mereka selama kuliah.

Di satu sisi, mereka diundang untuk bergabung dengan berbagai organisasi, klub, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menawarkan pengalaman sosial yang berharga dan pengembangan kepemimpinan. Di sisi lain, ada tuntutan untuk mengembangkan keterampilan teknis (hard skills) yang akan menjadi dasar kesuksesan di dunia kerja.

Lalu, bagaimana seharusnya memanfaatkan waktu saat menjadi mahasiswa?

Organisasi vs Hard skill

Organisasi sering menjadi pilihan bagi beberapa mahasiswa, sebab saat ini organisasi masih dianggap oleh beberapa mahasiswa sebagai salah satu modal penting dalam melamar pekerjaan nantinya. Entah modal yang dimaksud itu dari relasi yang dibentuk ketika berorganisasi atau dari pengalaman yang didapat saat di organisasi itu sendiri. Disisi lain, muncul pilihan lainnya, yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan khusus yang sesuai dengan bidang yang diminati.

Organisasi

                                                                      sumber: CNBC.com

Dalam berorganisasi, mahasiswa akan belajar banyak hal terutama dalam segi soft skill. Dalam hal ini, organisasi dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan soft skill mereka seperti leadership, skill berkomunikasi, public speaking, kerjasama tim, dan problem solving.

Selain itu, benefit yang paling dicari dan sering dibutuhkan oleh mahasiswa adalah jejaring sosialnya. Organisasi mahasiswa menjadi salah satu tempat yang baik dalam membangun jaringan sosial yang kuat. Hubungan sosial dengan anggota lainnya dapat membantu mahasiswa dalam membangun koneksi saat mencari pekerjaan nantinya.

Berorganisasi juga dapat memberikan banyak pengalaman hidup yang berharga. Dengan berorganisasi, mahasiswa akan mempunyai pengalaman dalam mengorganisir acara, melakukan volunteering, dan berpartisipas dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Hard skill

Disisi lain, mengembangkan hard skill juga sangat penting. Hard skill disini merupakan suatu keterampilan teknis yang dikuasai oleh seseorang dan biasanya menunjang dirinya dalam dunia kerja nantinya. Mahasiswa dapat memanfaatkan waktu mereka dengan mencari, mencoba, dan mengeksplorasi segala potensi dalam diri mereka untuk mencapai keterampilan dalam bidang tertentu.

                                                                         sumber: iStock.com

Mengembangkan hard skill di tengah pesatnya kemajuan teknologi seperti sekarang ini menjadi sangat penting. Penguasaan keterampilan teknis tertentu seperti pemrograman, analisis data, desain grafis, atau pengoperasian suatu mesin, akan menjadi poin penting dalam mempersiapkan diri untuk pekerjaan yang akan dituju. Tentu saja sebuah perusahaan akan mencari individu yang memiliki keterampilan sesuai dengan kriteria mereka.

Generalist atau Specialist

Melihat pesatnya perkembangan teknologi juga memicu timbulnya daya saing di pasar kerja yang semakin besar. Sehingga, sekedar paham atau bahkan menguasai keterampilan khusus dengan tingkatan menengah saja tidak cukup untuk bersaing dengan puluhan ribu orang lainnya. Diperlukan sebuah keterampilan khusus yang memang benar-benar dikuasai, menjadi profesional atau specialitst dalam bidang tersebut, sehingga dapat menjadi keunggulan diantara kandidat-kandidat lainnya yang menekuni bidang serupa. Hal ini merupakan keunggulan kompetitif yang dapat disiapkan oleh setiap mahasiswa, mengingat persaingan kerja di masa depan yang diprediksi akan memiliki persaingan yang ketat.

Namun, menjadi seorang profesional di satu bidang tertentu tidak selamanya menjadi jawaban atas persaingan yang semakin ketat. Sebab beberapa mahasiswa juga ada yang memilih mengembangkan berbagai macam hard skill dengan tingkat kemampuan menengah. Atau dalam artian menjadi seorang generalist. Dengan menguasai banyak skill tertentu, membuat mereka menjadi mahasiswa yang fleksibel untuk menjelajahi berbagai bidang pekerjaan dan membuka lebih banyak pintu karir.

Mana yang lebih baik?

Baik menghabiskan waktu dengan berorganisasi ataupun mengembangkan hard skill tidak ada yang lebih baik. Sebab keduanya memberikan output yang berbeda. Jika berorganisasi, kita akan lebih banyak mempelajari dan menguasai berbagai macam soft skill, yang tentu saja bermanfaat untuk karir kedepannya. Begitu pula dengan mengembangkan hard skill. Baik menekuni satu bidang maupun berbagai jenis bidang, keduanya sama-sama menjanjikan hal baik untuk karir yang akan dituju.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah apakah kita sudah mengetahui tujuan dan kemana arah yang akan kita tuju setelah menyelesaikan perkuliahan ini? Sebab ketika kita sudah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita akan lebih mudah dalam menentukan prioritas keterampilan apa yang akan kita utamakan? Apakah soft skill dulu atau hard skill? Atau mungkin fokus ke hard skill tanpa mengembangkan soft skill?

Meskipun dilema antara fokus pada organisasi atau mengembangkan hard skill adalah hal yang sulit, mahasiswa dapat mencapai keseimbangan diantara kedua hal tersebut. Meskipun tidak harus 50:50, namun yang terpenting adalah mengetahui hal apa yang harus dijadikan prioritas, kemudian menyusun rencana yang bijak dengan pendekatan yang tepat.

Dengan bergabung dalam organisasi, mahasiswa akan mendapatkan manfaat sosial dan kepemimpinan yang berharga, sementara pengembangan hard skill penting dalam persiapan karir yang sukses. Dengan porsi yang tepat, keduanya dapat menjadi combo yang tepat dalam mempersiapkan karir kedepannya.

Terakhir, sebagai pengingat bagi penulis dan pembaca sekalian. Penulis mengutip perkataan dari Dzawin Nur, “Tidak ada yang salah dari pilihan, yang salah adalah ketika kita sudah memilih namun kita mengeluh, dan tidak mencoba pilihan yang lain”.

Waktu yang dijalani sekarang adalah perwujudan dari progress-progress menuju masa depan. So, manfaatkan waktu menjadi mahasiswa ini dengan baik, tidak perlu terburu-buru dan takut tertinggal. Tetap berproses dan ber-progress.