Keberhasilan adalah Mindset
Di jaman sekarang, tidak sedikit kita menemukan beberapa orang yang memiliki mindset bahwa jenjang pendidikan yang ditempuh akan menentukan kesuksesan seseorang. Dimana, semakin tinggi tingkat pendidikan yang diambil dan dijalani, maka peluang untuk sukses akan semakin besar.
Selain itu, ada pula stigma kuno yang mungkin sekarang
masih sering kita temukan. Bahwa, untuk meraih kesuksesan kita harus menjadi
seorang PNS. Stigma ini mungkin akan lebih sering kita temui dari orang-orang
dulu yang dimana memang pada jamannya, menjadi seorang PNS adalah kebanggaan
besar dan menjadi simbol keberhasilan seseorang. Namun, apakah hal-hal tersebut
memang masih relevan?
Parameter Keberhasilan
Kenyataannya, kita tidak bisa mengukur secara pasti
suatu keberhasilan. Sebab, definisi keberhasilan sendiri, bagi tiap orang pasti
berbeda-beda. Ada seorang sarjana pendidikan yang setelah lulus kemudian
menjadi guru, menganggap dirinya telah berhasil. Namun, ada pula seorang
nonsarjana yang menjadi pedagang bakso keliling, juga menganggap dirinya
berhasil. Dari sini kita bisa melihat bahwa untuk menjadi berhasil, kita tidak
harus mengikuti standar orang lain.
Kesalahan Pemikiran
Kita pasti sudah sering mendengar kisah orang-orang
yang sukses padahal bukan dari lulusan perguruan tinggi. Entah itu dari media
sosial, maupun yang kita dengar dari mulut ke mulut. Ketika mendapatkan cerita
seperti itu, seringkali terjadi salah penafsiran. Mereka menceritakan hal itu
bukan untuk mengajak kita seolah-olah "tidak usah kuliah, aku yang ga
kuliah aja sukses kok". Bukan. Tujuan mereka adalah untuk memberikan
motivasi, terutama bagi mereka yang bernasib sama dengan dia - tidak dapat
kesempatan untuk kuliah - agar tetap semangat dan terus berjuang.
Dan jika orang-orang nonsarjana yang kamu maksud
adalah Mark Zuckerberg, yang dia bolos bahkan di DO dari universitas nya. Bukan
berarti bisa disimpulkan bahwa pendidikan itu tidak penting. Perlu diketahui,
bahwa dia merelakan hal itu karena dia mempunyai sebuah project yang
tengah dikembangkan, yaitu Facebook.
Begitu juga dengan Bill Gates, walaupun dia
dikeluarkan dari sekolahnya, dia mempunyai sebuah project untuk dikembangkan,
yaitu Microsoft. Jadi, kalo kalian bolos kuliah hanya untuk nongkrong membahas
teori konspirasi dan filsafat-filsafat yang manfaatnya tidak jelas, disarakan
untuk menyudahi hal itu dan fokuslah pada kesempatan yang kalian punya.
Pendidikan Sebagai Privilege
Faktanya, pendidikan yang ditempuh hanyalah sebuah
privelege, bukan jaminan pasti bahwa seseorang akan mencapai keberbahasilan. Meskipun
pendidikan bisa membuka pintu kesuksesan, namun tidak semua orang memiliki
aksesnya. Oleh karena itu, mengukur keberhasilan hanya berdasarkan tingkat
pendidikan bisa mengecualikan mereka yang tidak memiliki akses ke sumber daya
ini.
Faktor-Faktor Keberhasilan
1. Kemampuan
Praktis dan Keterampilan yang Sesuai dengan Dunia Kerja
Dunia kerja membutuhkan lebih dari sekadar gelar.
Kemampuan praktis, keterampilan interpersonal, dan ketangguhan mental
seringkali lebih dihargai. Mahasiswa seharusnya fokus pada pengembangan
keterampilan ini selama perjalanan pendidikan mereka untuk menjadi lebih siap
menghadapi tantangan di dunia nyata.
2. Jaringan
Sosial
Keberhasilan tidak selalu bergantung pada sejauh mana
seseorang melibatkan diri dalam dunia nyata. Pengalaman praktis, magang, dan
membangun jaringan sosial di industri tertentu bisa menjadi kunci untuk membuka
pintu kesempatan, bahkan tanpa memiliki gelar tinggi.
3. Faktor
Internal
Keberhasilan seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dirinya sendiri, seperti motivasi, ketekunan, dan keberanian untuk mengambil risiko. Ini tidak selalu terkait langsung dengan tingkat pendidikan seseorang, tetapi lebih pada sikap dan karakter individu.
Dalam mengejar pendidikan, penting bagi mahasiswa dan
calon mahasiswa untuk memahami bahwa ada banyak cara untuk mencapai kesuksesan.
Gelar pendidikan tinggi bisa menjadi aset, tetapi itu bukan satu-satunya faktor
penentu. Lebih penting lagi adalah bagaimana seseorang menggabungkan pendidikan
mereka dengan pengalaman praktis, pengembangan keterampilan, dan sikap positif
untuk mencapai tujuan karir mereka. Jadi, mari berfokus pada perjalanan yang
unik dan mencari keberhasilan dengan cara yang paling sesuai dengan potensi dan
impian masing-masing.